BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1
Double
Transplanting
a.
Komoditi
Secara Umum (Tomat)
Tomat
adalah tumbuhan
dari keluarga Solanaceae,
tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan,
dari Meksiko
sampai Peru.
Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh dengan tinggi sekitar
1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Menurut tulisan karangan Andrew F. Smith dalam bukunya yang berjudul The Tomato
in America, tomat kemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan.
Setelah Spanyol
menguasai Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman tomat ke koloni-koloni
mereka di Karibia.
Spanyol juga kemudian membawa tomat ke Filipina,
yang menjadi titik awal penyebaran ke daerah lainnya di seluruh benua Asia.
Spanyol
juga membawa tomat ke Eropa.
Tanaman ini tumbuh dengan mudah di wilayah beriklim Mediterania.
Tomat berasal
dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl. Kata tomat juga berasal
dari bahasa Aztek, salah satu suku Indian yaitu xitomate atau xitotomate.
Tanaman tomat berasal dari negara Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke seluruh
Amerika, terutama ke wilayah yang beriklim tropik, sebagai gulma. Penyebaran
tanaman tomat ini dilakukan oleh burung yang makan buah tomat dan kotorannya
tersebar kemana-mana. Penyebaran tomat ke Eropa dan Asia dilakukan oleh orang
Spanyol. Tomat ditanam di Indonesia sesudah kedatangan orang Belanda. Dengan
demikian, tanaman tomat sudah tersebar ke seluruh dunia, baik di daerah tropik
maupun subtropik. Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4
bulan.
b.
Sistem/Teknik
Budidaya Tanaman Tomat
Pembibitan
Kriteria-kriteria teknis untuk seleksi
biji/benih tanaman tomat adalah:
1. Pilih
biji yang utuh, tidak cacat atau luka, karena biji yang cacat biasanya sulit tumbuh.
2. Pilih
biji yang sehat, artinya biji tidak menunjukkan adanya serangan hama atau
penyakit.
3. Benih atau biji bersih dari kotoran.
4. Pilih benih atau biji yang tidak keriput.
Penyiapan dan Penyemaian Benih
Pengadaan benih tomat dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
dengan cara membeli benih yang telah siap tanam atau dengan membuat benih
sendiri. Apabila pengadaan benih dilakukan dengan membeli hendaknya membeli
pada toko pertanian yang terpercaya menyediakan benih-benih yang bermutu baik
dan telah bersertifikat. Benih atau biji-biji tomat yang telah terpilih sebelum
disemaikan didesinfektan. Caranya, dengan merendam benih ke dalam larutan
fungisida agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit akan mati. Ada
beberapa cara menyemai pada bedeng persemaian. Cara pertama, yaitu benih tomat
ditaburkan secara merata pada permukaan bedeng, kemudian ditutup tanah
tipis-tipis. Bedeng dibuat berbentuk guritan sedalam 1 cm dengan jarak antar
guritan 5 cm, lalu biji ditaburkan ke dalam guritan secara merata dan tidak
saling menumpuk, kemudian ditutup kembali dengan tanah tipis-tipis. Cara kedua,
yaitu dengan menanamkan benih pada lubang-lubang tanam yang dibuat dengan jarak
5 cm dan kedalaman lubang tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang tanam, dapat
diisikan 1 atau 2 benih, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Cara ketiga, yaitu
penyemaian dapat langsung dilakukan pada kantong-kantong polibag yang telah
diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Setiap kantong polibag diisi satu benih saja dan tanamkan benih dengan kedalaman
sekitar 1 cm. Setelah biji ditanam, media persemaian sebaiknya dibasahi atau
disiram dengan air.
Pemindahan Bibit
Bibit tomat dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-45 hari
di persemaian. Pada saat dilakukan penanaman ke kebun, sebaiknya dilakukan lagi
terhadap bibit-bibit yang telah berumur 30-45 hari agar diperoleh tanaman yang
baik pertumbuhannya dan memiliki daya produktivitas tinggi dalam menghasilkan
buah. Untuk itu, bibit yang dipilih sebaiknya berpenampilan menarik, yaitu
penampakannya segar dan daun-daunnya tidak rusak.
Waktu yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun adalah pagi atau
sore hari. Pada saat itu, keadaan cuaca belum panas sehingga mencegah kelayuan
pada tanaman. Ketika memindahkan bibit di kebun, hendaknya memperhatikan
cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak
perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami
hambatan dalam pertumbuhan bahkan mati.